Kamis, 30 September 2010

Petani Indonesia Masih Miskin, Siapa Peduli? (bag.2-selesai)



Separuh lebih orang miskin adalah petani (tapi kadang2 ada juga petani yang punya mobil bejibun :D). Kondisi ini diperparah dengan sempitnya lahan tanam dan statusnya sebagai buruh. Padahal jika dilihat dari kacamata profesi, pekerjaan ini berasal dari nenek moyang. Dilihat dari sumber daya manusia, seharusnya petani saat ini harus lebih profesional. Artinya, jika profesi ini turun-temurun, harusnya ada banyak perkembangan dan peningkatan dari kualitas dan kuantitas. Namun ada saja pertanyaan yang muncul dalam benak saya. Jika SDM dan SDA pertanian sudah memadai, tetapi hasilnya masih rendah, pasti ada masalah.

Selasa, 28 September 2010

Petani Indonesia Masih Miskin, Siapa Peduli? (bag.1)

Dikutip dari kuliah Pancasila FT UGM, 21 September 2010. 
 Sumber gambar : antara-sumbar.com

Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini mencapai 5-6%. Angka tersebut merupakan angka pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia. Amerika saja, pertumbuhan ekonominya hanya berkisar 1 sampai 2 persen. Hal ini boleh jadi suatu awal yang baik untuk Indonesia ke depan.

Sabtu, 18 September 2010

Memahami Tingkah Laku Manusia

Kemarin, aku menonton film "3 Idiots" untuk kesekian kalinya. Menarik kemasannya. Penuh banyolan. Dikiranya adegan serius, eah malah ternyata plesetan, guyonan. 

Film ini buatan India. Dengan dibintangi Aamir Khan yang berperan sebagai Rancho. Itu awalnya, ternyata dia adalah Chotte, anak tukang kebun dari Keluarga Rancho. Bingung ya? Makanya puter sekarang filmnya. Hehe...

Nah, yang aku suka dengan film itu adalah banyaknya pesan-pesan untuk sistem pendidikan. Jadi, ada kritikan-kritikan pedas tentang bagaimana seorang guru seharusnya mengajar. Sebisa mungkin jangan menjadikan mesin atau robot yang harus mau kemana akan disetir. Tapi jadilah dirinya sendiri. Jadilah siswa itu sendiri. 

Masih banyak lagi pesan-pesan moral yang asyik dan enak untuk diikuti (apa karena di Indonesia, sistem pendidikannya memang seperti itu ya? Jadinya mendengar pesan-pesan itu langsung paham karena contohnya nyata di depan mata). 

Tetapi ada satu adegan yang cukup membuatku setuju juga. Aku pernah merasakannya, dan aku yakin pasti Anda juga pernah merasakannya. Adegannya adalah ketika mereka ujian tes sehabis mengurusi bapaknya Raju yang sakit. Setelah ujian selesai, pengumuman dikeluarkan. Ternyata Farhan dan Raju berada di peringkat bawah. Mereka mencari-cari nama Rancho tapi nggak ketemu. 

Akhirnya Farhan keluar dari kerumunan mahasiswa yang sedang melihat pengumuman itu dan berkata, "Hatiku remuk, bukan karena aku paling bawah, tapi karena temanku tidak lulus!"

Kemudian dia melihat si Chattur berteriak-teriak marah. Raju mendekati Farhan dan ikut duduk. Farhan bertanya, "Mengapa si Chattur marah-marah?"

Raju      : "Karena dia berada di peringkat dua."
Farhan : "Lalu, siapa yang pertama?"
Raju      : "Rancho."
Farhan : "Hah?"
 
Farhan terkejut. Dia bangkit berdiri dan berebutan untuk melihat pengumuman lagi. Benar, Rancho ada di urutan paling atas. Kemudian mereka kembali, dan sembari berjalan, mereka bergumam,
Kami memahami satu lagi tingkah laku manusia
Jika temanmu  gagal, kau akan merasa sedih!
Tapi jika temanmu menjadi yang terbaik.
Kau akan lebih sedih!
Haha, ungkapan itu ada benarnya. Aku pernah merasakannya. Memang, perkuliahan dan sekolah memberikan pelajaran-pelajaran informal yang harus disadari untuk bisa dimanajemen ke depannya. Seperti ungkapan itu, kita tahu bahwa kita harus mensyukuri atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Nah, caranya, kita coba lihat apa yang sudah kita dapat, prestasi yang telah kita dan teman kita raih. Setidaknya, perhatikan apa kekurangan dia yang kita tidak punya itu. Maka, rasa syukur akan berkembang dengan sendirinya. Semakin merenungkan itu semua, maka lidah dan mulut ini akan dengan entengnya mengucap, "Alhamdulillah, Subhanallah, Allahuakbar!"

---

Selasa, 14 September 2010

Aku Bangga Kuliah di UGM : Sejarah Heroik UGM

Sumber Naskah : Presentasi Sejarah UGM, Badan Arsip UGM.
Sumber Foto : Arsip Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Sketsa Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada pada awal pendiriannya.
Universitas Gadjah Mada lahir di tengah perjuangan kemerdekaan sebagai Universitas Perjuangan. Semua komponen dari UGM merupakan hasil jerih payah bangsa Indonesia sendiri, tidak ada campur tangan dengan penjajah. Saat itu, UGM merupakan satu-satunya universitas yang memakai gedung khusus buatan rakyat dan untuk Indonesia, bukan peninggalan penjajah. (bagian ini yang menjadi salah satu kebanggaanku bisa bergabung dengan UGM. Rakyat cinta UGM, UGM cinta Rakyat Indonesia!)

Kamis, 09 September 2010

Perumpamaan Seorang Mukmin Itu Seperti Lebah

Sumber Gambar : commons.wikimedia.org
Disadur dari Mas Herlambang Cipta Aji di sini.

Rasulullah saw. bersabda, “Perumpamaan orang beriman itu bagaikan lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersih, hinggap di tempat yang bersih, dan tidak merusak atau mematahkan (yang dihinggapinya). (H.R. Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Bazzar)

Demikianlah Rasulullah memberi nasihat bagi umatnya. Dalam tastqif ini, kita diajak memahami hadits ini secara lebih dalam lagi. Kenapa harus lebah, dan bagaimana aplikasinya dalam kehidupan kita sehari-hari? Selamat menyimak.