Minggu, 20 Januari 2013

Habibie-ku

Habibie
ialah orang Indonesia yang paling aku kagumi selama ini. Tak pernah ada orang yang seperti dia. Presiden kapanpun di Indonesia tak ada yang sebagus dia, dalam pandanganku. Sangat tidak adil, karena aku hanya menilai sepihak. Aku tak pernah bertemu dengan presiden-presiden lainnya. Bertatap muka. Berbincang-bincang. Tersenyum dan tertawa bersama. Hanya dia yang pernah mengisi sejarah hidupku. Bahkan dia berpesan kepadaku, khusus.


Profesor
satu-satunya yang pernah menghampiriku. Menanyakan kabarku, kabar ibu bapakku. Menanyakan apa yang sudah aku lakukan. Riset apa yang sudah aku lakukan. Lalu aku ceritakan, dari awal hingga akhir. Profesor Habibie mendengarkan dengan seksama. Mencoba mengerti apa risetku. Dan beliau menanyakan beberapa hal. Beliau paham. Aku senang bukan main. 

Apalagi
ketika Profesor Habibie diberitahu kalau risetku ini akan aku bawa ke Amerika, tepatnya ke Los Angeles. Beliau tertawa lebar. Seketika beliau bersemangat, menasihatiku dengan motivasi luar biasa. Termasuk nasionalisme seorang ilmuwan. Dimana seorang ilmuwan harus cinta kepada bangsanya. Habibie mengalah, lebih memilih 'apa yang dia cintai' daripada 'apa yang dia sukai'. Profesor Habibie menyukai riset aeronautika - pesawat terbang dan konstruksi ringan. Tetapi dia cinta kepada bangsa Indonesia. Sehingga dia memilih pulang ke Indonesia setelah bekal ilmunya cukup untuk diaplikasikan di Indonesia. Mulia banget. So sweet.


Pesan itu
menjadi cambukan semangatku saat ini. Itulah mengapa aku harus tetap menjadi orang digaris depan dalam berkarya nyata.

Habibie
secara harfiah, berarti cintaku. Semoga suatu ketika aku bisa bertemu kepada Profesor Habibie lagi. Kalau sempat, akan aku beritahu kepadanya bahwa aku akan mengikuti jejak langkahnya. Dan aku akan menjadi lebih baik darinya.

#terharu setelah melihat sejarah Habibie-Ainun.
#ingin membangun keluarga yang tak kalah romantisnya Habibie-Ainun.
#nowplaying Cinta Sejati, Bunga Citra Lestari - OST. Habibie Ainun

Selasa, 15 Januari 2013

Dominasi Manusia

Pertama aku mendengar
istilah ini, terasa asing di kupingku. Aneh. Dominasi Manusia. Memangnya kayak apa wujudnya di hidup sehari-hari? Itu pertanyaan waktu masih SMA. Suatu ketika aku mendapat sms dari sahabat dekat. Dia mengirim sebaris doa yang lumayan panjang. Hehe, seperti layaknya sms-sms yang lain, biasanya kalau aku udah baca, ya sudah. Tinggal.

Tapi beberapa hari di semester ini
aku menjadi sedikit mengerti. Menjadi sedikit paham, mungkin inilah yang disebut sebagai dominasi manusia. Menurut pikiranku, dominasi itu adalah saat dimana ada keadaan yang hanya dipenuhi oleh satu unsur tertentu. Misalnya, "Acara itu didominasi oleh kelompok dari desa A", maka ada satu unsur yang menduduki atmosfer di acara tersebut.

Lalu dominasi manusia?
Yoi mas bro mbak sis, dominasi manusia berarti dalam hidup kita, hati kita, terlalu banyak pikiran dan perasaan terhadap orang lain. Sederhana kelihatannya. Tapi bahaya jika dilanjutkan. Secara fitrah, dalam hati setiap manusia haruslah didominasi rasa rindu kepada Tuhannya, tanpa terjebak rasa jadi sok-sokan sudah taqwa.

Dunia ini,
isinya manusia dan manusia. Jadi wajar bila seriiiing beud hati dan pikiran kita didominasi oleh manusia. Entah apapun sebabnya dan kasusnya. Bisa tentang pekerjaan, relasi, hingga percintaan. Contoh konkrit dominasi manusia nih ya, kalau ada orang pacaran, setiap harinya sms pacarnya. Pagi siang sore. SMS? Kagak lah yaw, hari gini telpon dong. Pulsa murah2, banyak gratisannya. Sekali SMS dapet gratis pulsa telpon seharian #eh.

Pertanyaan sang pacar
kadang gak penting, gak to the point, sok dekat, sok perhatian. Dia hubungi pacarnya, bilang "Dah makan belum, ay?", "Yang, lagi dimana ini?", "Cintaku, sehat kan?", "Kapan kita bisa hang out ya?", dsb. What the.... Bayangkan. Sampai tanya-nya gak penting. Ujung-ujungnya ngegombal kagak jelas. (Gombalannya sih jelas, tapi waktunya gak pas).

"Ay, kamu tau gak bedanya kamu sama Honda?"
"Emh, apa ya? Emang apaan?" (muka sok polos)
"Gini, kalau Honda itu OneHeart, kalau kamu myheart!"
Buset dah.

Tapi, apakah si penulis blog ini juga pernah didominasi manusia? 
Hahaha, pertanyaan bodoh tapi jenius. Ya sudah laah, gue juga manusia gitu. But, I'm different with you. I realize that I was in wrong way. Yoi, aku tetep pernah didominasi manusia dalam hidupku, dalam pikiran serta hatiku. Tapi ya itu tadi, aku menyadarinya! Dan aku sadari, jika ini dibiarkan, maka akan mampus hidup ku. Karena serasa diperbudak oleh perasaan fatamorgana ini. Orang bilang sih, galau.

Taraaa, dan aku menemukan serangkaian penangkal kegalauan!
Boleh banget di coba (dan kayaknya harus deh Yan, buat kamu). Pertama dengan doa, kedua mantapkan hati, ketiga perawatan tubuh (--> what? eh serius!)

Pertama, doa.
Banyak sekali lho doa yang bisa dibaca, diucapkan tiap pagi sore. Buka deh, al ma'tsurat.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan abu Dawud, dari Abi Sa’aid Al_Khudri ra, berkata : “Suatu hari Rasulullah masuk masjid, tiba-tiba beliau berkata kepada Abu Umamah ra : mengapa kamu duduk-duduk di masjid di luar waktu sholat? Abu Umamah menjawab : karena kagalauan yang melanda hatiku dan hutang-hutangku, wahai Rasulullah.” Rasulullah Saw bersabda lagi : Bukankah aku telah mengajarimu beberapa bacaan, bila kau baca niscaya Allah akan menghilangkan rasa galau dari dirimu dan melunasi hutang-hutangmu?” Abu Umamah berkata : “betul Rasulullah. “
Rasulullah pun bersabda : “ketika pagi dan sore hari, ucapkanlah doa berikut : Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal hazan. Wa a’udzubika minal a’jzi wal kasal. Wa a’udzubika minal jubni wal bukhli, wa a’udzubika min gholabatid daini wa qahrii rijaal…”
Kemudian Abu Umamah membaca doa tersebut, dan Allah menghilangkan rasa galau dari dirinya. (HR.Abu Dawud)
Yups, ada doa yang aku cetak tebal di atas. 
Kurang lebih maknanya adalah ini: 
"Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari rasa sesak dada dan gelisah, dan aku berlindung pada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, dan aku berlindung pada-Mu dari sifat pengecut dan kikir, dan aku berlindung pada-Mu dari lilitan hutang dan dominasi manusia."

Kedua, mantapkan hati.
Biasanya galau, gelisah itu adalah tentang cinta.
"Kenapa melamun bro?"
"Galau."
(biasanya ogah ngomong kalau pas galau)
"Kenapa? Diputusin pacar? Atau pacar jalan sama orang lain?"
(menganggukkan kepala).

Buset dah, kalau udah kayak gini, dah parah bro dominasi manusia di hati kamu. Aku dikasih tips pemantapan hati bro. Mesti kamu juga pernah denger. "Perempuan yang baik HANYA untuk laki-laki yang baik pula."
”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).” Q.S An Nuur:26

Yakinlah, 
kalau memang ada sosok yang kamu pandang baik, tapi ternyata dikemudian hari berpaling dari kebaikan, kamu harus sabar. Dua kemungkinan, dia khilaf atau memang sudah niatan mau berubah dari kebaikan. Menjaga diri memang susah, sangat amat susah. Apalagi ketika manusia dituntut-tuntut harus supel dan sebagainya. Well that's not the main problem, bro. Yang penting adalah ketika dia berpaling dan sudah niatan, berarti dia tidak cocok untukmu. Dia tidak baik untukmu. Kamu pantas untuk mendapatkan yang lebih baik dari dia. Oke?

Ketiga, aksi nyata dalam perawatan tubuh.
Relaksasi itu ada benarnya lho. Main ke spa atau sauna. Secara medis, memang katanya bisa menyegarkan kulit dan fisik tubuh. Alhasil, akan ngefek juga ke pikiran, perasaan, dan hati. Akan menjadi tenang, pikiran plong. Segar.

Kalau gak mau mahal yaudah, bangun pagi-pagi. Shalat Shubuh, dan doa minta perlindungan Allah dari dominasi manusia, langsung mandi. Dingin memang, tapi setelah itu. Segaaar.

Itu obrolan tentang dominasi manusia yang ingin aku bagi ke kamu. Kalau kamu setuju, bagikan ini ke orang lain. Kalau nggak, silakan protes di kolom komentar. Wkwkwk...

Sumber: 
Kakak-ku, yang mau ndengerin ocehanku via sms atau langsung.

Minggu, 13 Januari 2013

Aku Benci Dosen! (2)

Sore ini
aku membuka-buka jejaring sosial. Dari sekian banyak postingan orang, ada satu yang menggelitik dan mengerikan. Aku tak pernah tau ada angin apa yang menerpa hati si penulis. Sehingga tega sekali menuliskan hal itu. Sangat mengintimidasi orang yang disebut-sebut oleh sang penulis. Haha, itu cerita orang kawan. Aku sih cuma tersenyum membacanya. Andai aku jadi orang yang diintimidasi, andai aku jadi orang yang mengintimidasi. Ah entahlah.
Maaf banget, semua tulisanku di blog ini abstrak banget yak. Tak pernah aku tulis masalah yang gamblang di setiap tulisan kontroversialku... :D hanya untuk introspeksi dan bacaan ringan aja.
Aku jadi teringat
akan postinganku di blog ini beberapa minggu yang lalu, tentang 'Aku Benci Dosen'. Lucu memang. Waktu itu, aku menulis catatan hati itu pada saat memuncaknya ketidakpuasanku dengan pihak-pihak yang 'menjegal' keberangkatanku di luar negeri, waktu itu aku mau berangkat ke Amerika Serikat.

Kesal, membuncah
naik pitam hingga ke ubun-ubun, halah lebay. Sangat amat kesal sehingga tertulislah emosiku pada postingan 'Trust me, it works'. Bahkan dengan atap rumah yang sama, bisa jadi satu keluarga itu pecah. Saling tidak mempercayai, saling jegal menjegal, bacok membacok, hunus menghunus, dan parahnya, yang terkena bacokan, hunusan, jegalan itu malah tamu rumah. Apa-apaan?

Aku benci dosen lagi.
Somehow obvious, isn't it? :D

Aku kembali tidak suka dengan profesi dosen,
karena selama ini aku merasa ada beberapa dosen, beberapa saja, yang tetap bermain curang. Dosen adalah sosok yang menjadi panutan dan apa yang diucapkannya akan dikenang oleh muridnya sepanjang hidupnya. Apalagi ucapan yang dikeluarkannya bersamaan dengan momen yang 'cantik'.  Pasti akan terngiang.

Dan benar saja, tak selang sebulan.
dosen itu mengatakan sesuatu lagi yang berbeda dengan apa yang diucapkan dulu. Inkonsistensi. Bertolak belakang dengan apa yang diujarkan kepada mahasiswa pada awalnya.

"Lupakan saja, jangan pernah membicarakan ini lagi." Tak selang sebulan, dosen sendiri yang mengungkit dan mengangkat hot topic itu.

"Don't do that, prohibited!", tapi dengan segera setelah mengungkit masalah lagi, dibilang ini itu, dengan sasaran perkataan yang sangat menyinggung. Intimidasi. Intimidasi? Is that prohibited too? Pada saat yang tepat pula. Dimana mahasiswa sedang sibuk2nya ujian.

Aku benci dosen.
Satu kalimat, yang pasti akan aku kenang terus. Konsistensi pada diriku akan aku jaga. Penting, untuk menjaga martabat dosen masa depan.
Aku, ketika jadi dosen nantinya, harus menghormati mahasiswaku. Karena merekalah masa depanku. Merekalah tim risetku di masa depan. Jangan pernah membandingkan apa yang kuperoleh dengan apa yang mereka akan peroleh. Beda. Mereka harus lebih bisa, lebih hebat dari aku. Ingat, setiap detiknya, perkembangan IPTEK itu berlipat ganda layaknya eksponensial.
#introspeksi plis. Stay professional!
#and keep smile my friends :'D, I see that you're better than them.