Minggu, 13 Januari 2013

Aku Benci Dosen! (2)

Sore ini
aku membuka-buka jejaring sosial. Dari sekian banyak postingan orang, ada satu yang menggelitik dan mengerikan. Aku tak pernah tau ada angin apa yang menerpa hati si penulis. Sehingga tega sekali menuliskan hal itu. Sangat mengintimidasi orang yang disebut-sebut oleh sang penulis. Haha, itu cerita orang kawan. Aku sih cuma tersenyum membacanya. Andai aku jadi orang yang diintimidasi, andai aku jadi orang yang mengintimidasi. Ah entahlah.
Maaf banget, semua tulisanku di blog ini abstrak banget yak. Tak pernah aku tulis masalah yang gamblang di setiap tulisan kontroversialku... :D hanya untuk introspeksi dan bacaan ringan aja.
Aku jadi teringat
akan postinganku di blog ini beberapa minggu yang lalu, tentang 'Aku Benci Dosen'. Lucu memang. Waktu itu, aku menulis catatan hati itu pada saat memuncaknya ketidakpuasanku dengan pihak-pihak yang 'menjegal' keberangkatanku di luar negeri, waktu itu aku mau berangkat ke Amerika Serikat.

Kesal, membuncah
naik pitam hingga ke ubun-ubun, halah lebay. Sangat amat kesal sehingga tertulislah emosiku pada postingan 'Trust me, it works'. Bahkan dengan atap rumah yang sama, bisa jadi satu keluarga itu pecah. Saling tidak mempercayai, saling jegal menjegal, bacok membacok, hunus menghunus, dan parahnya, yang terkena bacokan, hunusan, jegalan itu malah tamu rumah. Apa-apaan?

Aku benci dosen lagi.
Somehow obvious, isn't it? :D

Aku kembali tidak suka dengan profesi dosen,
karena selama ini aku merasa ada beberapa dosen, beberapa saja, yang tetap bermain curang. Dosen adalah sosok yang menjadi panutan dan apa yang diucapkannya akan dikenang oleh muridnya sepanjang hidupnya. Apalagi ucapan yang dikeluarkannya bersamaan dengan momen yang 'cantik'.  Pasti akan terngiang.

Dan benar saja, tak selang sebulan.
dosen itu mengatakan sesuatu lagi yang berbeda dengan apa yang diucapkan dulu. Inkonsistensi. Bertolak belakang dengan apa yang diujarkan kepada mahasiswa pada awalnya.

"Lupakan saja, jangan pernah membicarakan ini lagi." Tak selang sebulan, dosen sendiri yang mengungkit dan mengangkat hot topic itu.

"Don't do that, prohibited!", tapi dengan segera setelah mengungkit masalah lagi, dibilang ini itu, dengan sasaran perkataan yang sangat menyinggung. Intimidasi. Intimidasi? Is that prohibited too? Pada saat yang tepat pula. Dimana mahasiswa sedang sibuk2nya ujian.

Aku benci dosen.
Satu kalimat, yang pasti akan aku kenang terus. Konsistensi pada diriku akan aku jaga. Penting, untuk menjaga martabat dosen masa depan.
Aku, ketika jadi dosen nantinya, harus menghormati mahasiswaku. Karena merekalah masa depanku. Merekalah tim risetku di masa depan. Jangan pernah membandingkan apa yang kuperoleh dengan apa yang mereka akan peroleh. Beda. Mereka harus lebih bisa, lebih hebat dari aku. Ingat, setiap detiknya, perkembangan IPTEK itu berlipat ganda layaknya eksponensial.
#introspeksi plis. Stay professional!
#and keep smile my friends :'D, I see that you're better than them.

1 komentar:

  1. Saya juga 'melihat' dan mengalami sendiri bagaimana OKNUM dosen bisa jadi sangat tidak manusiawi..Hahaha...benci? bangetlah..gimana nggak, kalau kamu ga diluluskan 2x gara2 dia sentimen sama kamu. Tapi saya masih percaya ga semua dosen berkelaukan bak hewan, namanya juga OKNUM

    BalasHapus

Silakan berkomentar yang sehat