Minggu, 03 Maret 2013

Adil

Heran.
Banyak orang bilang, "Wah Tuhan itu gak adil. Masak aku dapet sengsara terus?"



Konyol,
aku bilang. Kenapa? Coba lihat deh, di luar sana, bejibun banget orang-orang yang tidak lebih baik kondisinya dari kita. Banyak orang kelaparan karena tak ada makanan, sedangkan kamu bermewah-mewah makan di KFC atau Solaria. Banyak orang di luar sana kedinginan karena kehujanan, sedangkan kamu hidup di apartemen mewah yang hangat.

Tapi,
gara-gara satu permasalahan sepele. Ada satu hal yang orang lain lebih baik dari kamu, lalu kamu merasa iri dan bilang, Tuhan tidak adil. Apanya? Coba tengok diri kamu, wajahmu, badanmu. Tampan, pas-pasan, gendut atau kerempeng. Kamu gak suka, tapi itu kamu sobat. Itu badan kamu, diri kamu, rezekimu. Mesti harus disyukuri.

Aku kadang termenung,
di depan cermin gedhe yang nempel di lemari dalam kamarku. Bukan sok ngeksis di depan kaca, bukan sok bergaya atau kagum dengan perawakan. Aku kurus, dekil, tapi itu aku. Jam tangan hitamku yang setiap hari aku pakai, selalu ku kunci pada slot terujung paling pangkal. Itu pun masih saja longgar. Aku kurus. But, itu aku.

Apa yang Allah kasih ke kita,
itu adalah rezeki yang tak ternilai harganya. Kalau mau capek seumur hidup, hitung aja segala kenikmatan yang Allah beri ke kita. Mulai dari fisik deh, ujung rambut sampe ujung kuku kaki. Itu dah buaaanyak nyak banget. Belum lagi secara ruhani, yang terjalin tali silaturahmi dengan sesama. Rasa nyaman dan aman beraktivitas itu termasuk kenikmatan dari Allah lho. Keren gak?

Sekarang dah ngerti kan,
kalau Allah itu Maha Adil. Percaya deh, hidup-mati-rezeki itu hanya Allah yang tahu dan mengaturnya bagi makhluk-makhluknya.

Konyol sih,
suatu ketika main ke kebun binatang. Si ular sanca dalam kandangnya diberi makan beberapa buah tikus marmut putih yang lucu-lucu. Seketika ada orang dewasa bilang, "Eh kasihan tau, tikus selucu itu untuk dimakan ular. Jahat banget e. Gak adil memang hidup ini." Weitss.. tunggu dulu sob. Itu adalah bagian rantai makanan yang mesti terjaga. Karena goyah sedikit, bakalan berpengaruh bagi semuanya.

Misal saja kamu.
Kamu makan ayam setiap hari, makan telurnya setiap hari. Apa gak kasihan dengan si ayam, gara-gara telurnya kamu makan. Enggak juga kan? Ya, karena itu bagian dari perputaran energi kehidupan di dunia. Allah sudah mengaturnya untuk itu. Tenang saja.

Rezeki gak akan pergi kemana.
Ngomong-ngomong tentang rezeki, memang benar banget. Rezeki untukmu itu gak akan pernah pergi dari kamu. Entah bagaimanapun manusia menghalanginya, kalau sudah digariskan ya akan tetap menjadi milikmu. Termasuk jodoh, hahaha... (karena jodoh itu termasuk rezeki :p)

Aku pernah bercerita ke kamu mungkin,
di postingan-postingan yang lalu. Suatu hari, Tere Liye, sang novelis terkemuka, pernah bilang dalam satu acara bedah buku di suatu sekolah di Yogyakarta. Dia bilang bahwa, tenang saja. Rezeki itu gak akan lari kemana. Berkah itu gak mungkin salah alamat.

Dia bercerita,
bahwa saat-saat pemakaman Gus Dur, diriwayatkan terjadi hujan yang cukup deras di daerah desa tersebut. Banyak orang mengira, Gus Dur mendapati rahmat dari Allah lewat hujan yang mengguyur, menyejukkan bumi, mendinginkan siksa kubur. Banyak orang yang terkagum-kagum dengannya, dengan Gus Dur. Mereka bilang, Gus Dur memang orang yang alim.

Tetapi, sempatkah terpikirkan bahwa
hujan deras itu, sebenernya ditujukan oleh Allah untuk seseorang yang juga meninggal di desa seberang? Siapa tau kan? Bisa jadi, orang di desa seberang justru lebih alim dari Gus Dur yang alim itu? Siapa yang tahu.

Masih ingat dengan kisah Ketika Cinta Bertasbih,
garapannya novelis Habiburrahman El-Shirazy? Anna Althafunnisa tetap menjadi istri bagi Khoirul Azzam walaupun sempat bersama dengan Furqon. Setiap peristiwa itu terjadi sah-sah saja, tidak ada keburukan termasuk peristiwa cerainya Furqon dengan Anna. Bukankah, itu jelas menunjukkan rezeki itu gak akan lari kemana, gak akan salah alamat? Meskipun pada perjalanannya, harus melewati onak duri, malang melintang, melewati jalan dengan memutar rute perjalanan, sehingga yang seharusnya dapat ditempuh 2 jam bisa menjadi 5-6 jam?

Ingat sobat, kawan-kawanku semua.
Banyak hal yang terjadi di muka bumi ini. Banyak hal yang terjadi di luar dugaan, yang mungkin kamu anggap buruk atau baik. Tapi tentunya, semuanya itu akan indah pada waktunya seperti banyak orang bilang. Semuanya juga akan tiba juga, segala rezeki yang beralamatkan dirimu. Cepat atau lambat itu tergantung cara kita menjemputnya!

Ganbatte,
awal tahun!